Pada masa mudanya Van Gogh bekerja pada sebuah perusahaan penjual
karya seni, dan setelah beberapa waktu bekerja sebagai guru, ia melayani
sebagai misionaris yang bekerja di wilayah pertambangan yang sangat
miskin. Pada usia 16, Vincent dikirim belajar ke Den Haag untuk bekerja
pada pamannya yang merupakan rekan perusahaan internasional yang
berdagang karya seni. Disana ia belajar melukis pada Anton Mauve.
Setelah gagal menangani klien, ia dikirim ke London dan kemudian
berpindah-pindah ketempat paman-pamannya yang lain, sampai ia
mengejutkan semua orang akan kemampuan berkothbahnya. Ia pun belajar
disebuah pelatihan injil di Belgia, namun di tinggalkannya untuk bekerja
sebagai pendeta dikalangan pekerja tambang miskin disana.
Pada usia 27 tahun, ia menemukan panggilan sejatinya dan kembali ke Belanda. Ia membuat sebuah karya yang sesuai dengan kemanusiaannya, pemakan kentang (1885), gelap dan muram, mengungkapkan kesedihan dan kemiskinan orang-orang dalam lukisannya. Tahun yang sama, ia mendaftar di akademi seni di Antwerpen, Belgia. Namun ia pergi pada hari ke dua, setelah gurunya mengatakan bahwa sapuan kuasnya terlalu berat. Dikota ini ia sempat dipengaruhi gaya lukisan Peter Paul Rubens dan pelukis Jepang bernama Hokusai (1760-1849).
Kemudian, ia dan Theo pergi keParis pada 1886. Setelah itu, Vincent pindah ke Arles, sementara Theo tetap tinggal dan bertugas menjual lukisannya. Van Gouh pun meninggalkan sapuan kuas yang berani dan realitas moralitasnya. Ia
Pada usia 27 tahun, ia menemukan panggilan sejatinya dan kembali ke Belanda. Ia membuat sebuah karya yang sesuai dengan kemanusiaannya, pemakan kentang (1885), gelap dan muram, mengungkapkan kesedihan dan kemiskinan orang-orang dalam lukisannya. Tahun yang sama, ia mendaftar di akademi seni di Antwerpen, Belgia. Namun ia pergi pada hari ke dua, setelah gurunya mengatakan bahwa sapuan kuasnya terlalu berat. Dikota ini ia sempat dipengaruhi gaya lukisan Peter Paul Rubens dan pelukis Jepang bernama Hokusai (1760-1849).
Kemudian, ia dan Theo pergi keParis pada 1886. Setelah itu, Vincent pindah ke Arles, sementara Theo tetap tinggal dan bertugas menjual lukisannya. Van Gouh pun meninggalkan sapuan kuas yang berani dan realitas moralitasnya. Ia
sumber lain tentang kematiannya mengatakan bahwa Adiknya akhirnya mengirimnya kerumah sakit jiwa untuk beristirahat. Van Gogh merasa tenang di tempat itu dan mulai melukis lagi. Akhirnya ia keluar dan tinggal di sebuah pondokan. Depresinya yang belum hilang total membuatnya menembak dirinya sendiri pada 27 Juli 1890. Ia ditemukan oleh pemilik pondokannya dihutan, dan karena belum meninggal, adiknya pun dipanggil. Dua hari kemudian Van Gogh meninggal dan dimakamkan. Setelah Theo meninggal, ia pun dimakamkan di samping kakaknya. Selama masa hidupnya, Vincent Van Gogh hanya menjual 1 lukisan, "Red Vineyard at Arles" (1889).
Salah satu lukisannya
Sumber : http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/08/biografi-van-gogh-sang-pelukis-terkenal.html Vincent Willem van Gogh (30 Maret 1853 – 29 Juli 1890) adalah pelukis pasca-impresionis Belanda. Lukisan-lukisan dan gambar-gambarnya termasuk karya seni yang terbaik, paling terkenal, dan paling mahal di dunia. Van Gogh dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa. Ia merupakan sulung dari 6 bersaudara, putra pendeta protestan di Groot Zundert, lukisannya beraliran posimpressionisme yang mewakili era spontanitas emosional dalam seni lukis. Vincent adalah orang yang muram, gelisah, dan temperamental, namun pengetahuannya sangat luas. Hal ini dapat dilihat di 700 surat yang dikirimkannya pada saudara yang paling dikasihinya, Theo, yang juga bertugas sebagai manajernya. Surat-surat ini kemudian diterbitkan sebagai catatan kehidupan Van Gogh pada 1911.
Pada masa mudanya Van Gogh bekerja pada sebuah perusahaan penjual
karya seni, dan setelah beberapa waktu bekerja sebagai guru, ia melayani
sebagai misionaris yang bekerja di wilayah pertambangan yang sangat
miskin. Pada usia 16, Vincent dikirim belajar ke Den Haag untuk bekerja
pada pamannya yang merupakan rekan perusahaan internasional yang
berdagang karya seni. Disana ia belajar melukis pada Anton Mauve.
Setelah gagal menangani klien, ia dikirim ke London dan kemudian
berpindah-pindah ketempat paman-pamannya yang lain, sampai ia
mengejutkan semua orang akan kemampuan berkothbahnya. Ia pun belajar
disebuah pelatihan injil di Belgia, namun di tinggalkannya untuk bekerja
sebagai pendeta dikalangan pekerja tambang miskin disana.
Pada usia 27 tahun, ia menemukan panggilan sejatinya dan kembali ke Belanda. Ia membuat sebuah karya yang sesuai dengan kemanusiaannya, pemakan kentang (1885), gelap dan muram, mengungkapkan kesedihan dan kemiskinan orang-orang dalam lukisannya. Tahun yang sama, ia mendaftar di akademi seni di Antwerpen, Belgia. Namun ia pergi pada hari ke dua, setelah gurunya mengatakan bahwa sapuan kuasnya terlalu berat. Dikota ini ia sempat dipengaruhi gaya lukisan Peter Paul Rubens dan pelukis Jepang bernama Hokusai (1760-1849).
Kemudian, ia dan Theo pergi keParis pada 1886. Setelah itu, Vincent pindah ke Arles, sementara Theo tetap tinggal dan bertugas menjual lukisannya. Van Gouh pun meninggalkan sapuan kuas yang berani dan realitas moralitasnya. Ia
Pada usia 27 tahun, ia menemukan panggilan sejatinya dan kembali ke Belanda. Ia membuat sebuah karya yang sesuai dengan kemanusiaannya, pemakan kentang (1885), gelap dan muram, mengungkapkan kesedihan dan kemiskinan orang-orang dalam lukisannya. Tahun yang sama, ia mendaftar di akademi seni di Antwerpen, Belgia. Namun ia pergi pada hari ke dua, setelah gurunya mengatakan bahwa sapuan kuasnya terlalu berat. Dikota ini ia sempat dipengaruhi gaya lukisan Peter Paul Rubens dan pelukis Jepang bernama Hokusai (1760-1849).
Kemudian, ia dan Theo pergi keParis pada 1886. Setelah itu, Vincent pindah ke Arles, sementara Theo tetap tinggal dan bertugas menjual lukisannya. Van Gouh pun meninggalkan sapuan kuas yang berani dan realitas moralitasnya. Ia
sumber lain tentang kematiannya mengatakan bahwa Adiknya akhirnya mengirimnya kerumah sakit jiwa untuk beristirahat. Van Gogh merasa tenang di tempat itu dan mulai melukis lagi. Akhirnya ia keluar dan tinggal di sebuah pondokan. Depresinya yang belum hilang total membuatnya menembak dirinya sendiri pada 27 Juli 1890. Ia ditemukan oleh pemilik pondokannya dihutan, dan karena belum meninggal, adiknya pun dipanggil. Dua hari kemudian Van Gogh meninggal dan dimakamkan. Setelah Theo meninggal, ia pun dimakamkan di samping kakaknya. Selama masa hidupnya, Vincent Van Gogh hanya menjual 1 lukisan, "Red Vineyard at Arles" (1889).
Salah satu lukisannya
Sumber : http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/08/biografi-van-gogh-sang-pelukis-terkenal.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar