Dalam
menganalisis dan menanggapi karya seni rupa secara garis besar ada dua cara
yang dapat dilakukan, yaitu dengan menggunakan ukuran subyektif, artinya menilai
bagus tidaknya berdasarkan pertimbangan sendiri, misalnya karya ini sangat
bagus atau indah karena kita memandang benda seni itu amat menyenangkan.
Penilaian dengan ukuran objektif artinya, menilai bagus tidaknya karya seni
atas dasar ukuran kenyataan dan objek (karya seni rupa) itu sendiri. Bila karyanya
memiliki ukuran secara objektif bagus, maka kita katakan bagus. Demikian juga
sebaliknya. Setiap karya seni tentunya memiliki ciri khas, yang berbeda satu
sama lain.
Mengungkapkan
karakteristik karya seni rupa dua dimensi tentu berbeda dengan karya seni rupa
yang tiga dimensi. Karakteristik karya seni dua dimensi terilihat dari (1) segi
bentuk atau wujudnya; (2) teknik yang digunakan dan (3) fungsi serta maknanya.
Ketiga bagian itu saling berhubungan. Bentuk karya terwujud karena teknik dan
proses pembuatan. Bentuk juga berkaitan dengan kegunaan atau fungsi. Demikian
bentuk berkait dengan makna. Untuk itu usaha mengapresiasi karya seni rupa
Nusantara yang ada di daerah anda akan memperhatikan ketiga ukuran tersebut.
Coba
perhatikan dua karya seni rupa di daerah anda (sebuah gambar ilustrasi atau dua
dimensi dan sebuah karya patung atau tiga dimensi). Perhatikan dari segi
bentuk-nya, proses pembuatanya, terutama teknik pengrjaannya. Apakah ada
perbedaan? Membuat gambar ilustrasi dengan menggunakan pensil atau ballpoint di atas kertas. Sedangkan
membuat patung (kayu atau bahan lainnya) tidak menggunakan pensil tapi
peralatan cukilan atau pahatan. Perkirakan juga kesulitan dalam pembuatannya,
waktu yang digunakan untuk membuat dan hal-hal lain yang berhubungan dengm
teknik pembuatan. Nyatakan tanggapan tersebut sesuai dengan penilaian subyektif
dan objektif.
Menganalisis
dan menanggapi karya seni rupa tiga dimensi akan berbeda dengan karya seni rupa
yang dua dimensi. Karya tiga dimensi bisa jadi lebih menarik, karena pada karya
tiga dimensi bendanya lebih nyata. Dari segi gagasan tentu akan beragam. Dari
segi bahan juga bermacam-macam, bahkan segi teknikya terlihat berbeda. Biasanya
dalam pengerjaan karya tiga dimensi lebih lama dibandingkan dengan karya dua
dimensi.
Karena
di lingkungan kita (daerah setempat) karya seni rupa dua dumensi dan tiga
dimensi bermacam-macam, maka tentu saja gagasan, bahan atau bentuk dan tekniknya
bermacam-macam pula. Pada masing-masing karya akan memiliki arti yang berbeda.
Sebenarnya upaya menganalisis dan menanggapi masing-masing karya seni rupa yang
ada di lingkungan anda sendiri dimaksudkan agar anda menjadi penilai atau
apresiator yang baik. Dengan mengetahui keberagaman bentuk, teknik dan
funginya, anda menghargai apa yang dibuat oleh para seniman yang ada di daerah
setempat. Bila anda menekuni dan mencermati pekerjaan tersebut anda akan
merasakan bahwa apa yang dikerjakan para pekerja seni itu bukan sesuatu yang
mudah. Anda akan turut merasa terlibat atau berempati dan mengagumi pekerjaan
seni rupa.
Adakah
cara yang dapat diupayakan agar anda dapat melakukan apresiasi karya seni
dengan lebih bermutu? Ada. Selain banyak melihat, membaca, mendengarkan atau
membiasakan menghayati karya seni, anda dapat menggunakan apa yang disebut
dengan pendekatan dan pentahapan apresiasi.
Sumber : http://ohanhandiyanto.blogspot.com/2012/12/apresiasi-seni-rupa.html
Langkah-langkah Apresiasi
Dalam
menganalisis dan menanggapi karya seni rupa secara garis besar ada dua cara
yang dapat dilakukan, yaitu dengan menggunakan ukuran subyektif, artinya menilai
bagus tidaknya berdasarkan pertimbangan sendiri, misalnya karya ini sangat
bagus atau indah karena kita memandang benda seni itu amat menyenangkan.
Penilaian dengan ukuran objektif artinya, menilai bagus tidaknya karya seni
atas dasar ukuran kenyataan dan objek (karya seni rupa) itu sendiri. Bila karyanya
memiliki ukuran secara objektif bagus, maka kita katakan bagus. Demikian juga
sebaliknya. Setiap karya seni tentunya memiliki ciri khas, yang berbeda satu
sama lain.
Mengungkapkan
karakteristik karya seni rupa dua dimensi tentu berbeda dengan karya seni rupa
yang tiga dimensi. Karakteristik karya seni dua dimensi terilihat dari (1) segi
bentuk atau wujudnya; (2) teknik yang digunakan dan (3) fungsi serta maknanya.
Ketiga bagian itu saling berhubungan. Bentuk karya terwujud karena teknik dan
proses pembuatan. Bentuk juga berkaitan dengan kegunaan atau fungsi. Demikian
bentuk berkait dengan makna. Untuk itu usaha mengapresiasi karya seni rupa
Nusantara yang ada di daerah anda akan memperhatikan ketiga ukuran tersebut.
Coba
perhatikan dua karya seni rupa di daerah anda (sebuah gambar ilustrasi atau dua
dimensi dan sebuah karya patung atau tiga dimensi). Perhatikan dari segi
bentuk-nya, proses pembuatanya, terutama teknik pengrjaannya. Apakah ada
perbedaan? Membuat gambar ilustrasi dengan menggunakan pensil atau ballpoint di atas kertas. Sedangkan
membuat patung (kayu atau bahan lainnya) tidak menggunakan pensil tapi
peralatan cukilan atau pahatan. Perkirakan juga kesulitan dalam pembuatannya,
waktu yang digunakan untuk membuat dan hal-hal lain yang berhubungan dengm
teknik pembuatan. Nyatakan tanggapan tersebut sesuai dengan penilaian subyektif
dan objektif.
Menganalisis
dan menanggapi karya seni rupa tiga dimensi akan berbeda dengan karya seni rupa
yang dua dimensi. Karya tiga dimensi bisa jadi lebih menarik, karena pada karya
tiga dimensi bendanya lebih nyata. Dari segi gagasan tentu akan beragam. Dari
segi bahan juga bermacam-macam, bahkan segi teknikya terlihat berbeda. Biasanya
dalam pengerjaan karya tiga dimensi lebih lama dibandingkan dengan karya dua
dimensi.
Karena
di lingkungan kita (daerah setempat) karya seni rupa dua dumensi dan tiga
dimensi bermacam-macam, maka tentu saja gagasan, bahan atau bentuk dan tekniknya
bermacam-macam pula. Pada masing-masing karya akan memiliki arti yang berbeda.
Sebenarnya upaya menganalisis dan menanggapi masing-masing karya seni rupa yang
ada di lingkungan anda sendiri dimaksudkan agar anda menjadi penilai atau
apresiator yang baik. Dengan mengetahui keberagaman bentuk, teknik dan
funginya, anda menghargai apa yang dibuat oleh para seniman yang ada di daerah
setempat. Bila anda menekuni dan mencermati pekerjaan tersebut anda akan
merasakan bahwa apa yang dikerjakan para pekerja seni itu bukan sesuatu yang
mudah. Anda akan turut merasa terlibat atau berempati dan mengagumi pekerjaan
seni rupa.
Adakah
cara yang dapat diupayakan agar anda dapat melakukan apresiasi karya seni
dengan lebih bermutu? Ada. Selain banyak melihat, membaca, mendengarkan atau
membiasakan menghayati karya seni, anda dapat menggunakan apa yang disebut
dengan pendekatan dan pentahapan apresiasi.
Sumber : http://ohanhandiyanto.blogspot.com/2012/12/apresiasi-seni-rupa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar