Rabu, 25 September 2013

Langkah-langkah Apresiasi Seni Rupa

Langkah-langkah Apresiasi
Dalam menganalisis dan menanggapi karya seni rupa secara garis besar ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan menggunakan ukuran subyektif, artinya menilai bagus tidaknya berdasarkan pertimbangan sendiri, misalnya karya ini sangat bagus atau indah karena kita memandang benda seni itu amat menyenangkan. Penilaian dengan ukuran objektif artinya, menilai bagus tidaknya karya seni atas dasar ukuran kenyataan dan objek (karya seni rupa) itu sendiri. Bila karyanya memiliki ukuran secara objektif bagus, maka kita katakan bagus. Demikian juga sebaliknya. Setiap karya seni tentunya memiliki ciri khas, yang berbeda satu sama lain.
Mengungkapkan karakteristik karya seni rupa dua dimensi tentu berbeda dengan karya seni rupa yang tiga dimensi. Karakteristik karya seni dua dimensi terilihat dari (1) segi bentuk atau wujudnya; (2) teknik yang digunakan dan (3) fungsi serta maknanya. Ketiga bagian itu saling berhubungan. Bentuk karya terwujud karena teknik dan proses pembuatan. Bentuk juga berkaitan dengan kegunaan atau fungsi. Demikian bentuk berkait dengan makna. Untuk itu usaha mengapresiasi karya seni rupa Nusantara yang ada di daerah anda akan memperhatikan ketiga ukuran tersebut.
Coba perhatikan dua karya seni rupa di daerah anda (sebuah gambar ilustrasi atau dua dimensi dan sebuah karya patung atau tiga dimensi). Perhatikan dari segi bentuk-nya, proses pembuatanya, terutama teknik pengrjaannya. Apakah ada perbedaan? Membuat gambar ilustrasi dengan menggunakan pensil atau ballpoint di atas kertas. Sedangkan membuat patung (kayu atau bahan lainnya) tidak menggunakan pensil tapi peralatan cukilan atau pahatan. Perkirakan juga kesulitan dalam pembuatannya, waktu yang digunakan untuk membuat dan hal-hal lain yang berhubungan dengm teknik pembuatan. Nyatakan tanggapan tersebut sesuai dengan penilaian subyektif dan objektif.
Menganalisis dan menanggapi karya seni rupa tiga dimensi akan berbeda dengan karya seni rupa yang dua dimensi. Karya tiga dimensi bisa jadi lebih menarik, karena pada karya tiga dimensi bendanya lebih nyata. Dari segi gagasan tentu akan beragam. Dari segi bahan juga bermacam-macam, bahkan segi teknikya terlihat berbeda. Biasanya dalam pengerjaan karya tiga dimensi lebih lama dibandingkan dengan karya dua dimensi.
Karena di lingkungan kita (daerah setempat) karya seni rupa dua dumensi dan tiga dimensi bermacam-macam, maka tentu saja gagasan,  bahan atau bentuk dan tekniknya bermacam-macam pula. Pada masing-masing karya akan memiliki arti yang berbeda. Sebenarnya upaya menganalisis dan menanggapi masing-masing karya seni rupa yang ada di lingkungan anda sendiri dimaksudkan agar anda menjadi penilai atau apresiator yang baik. Dengan mengetahui keberagaman bentuk, teknik dan funginya, anda menghargai apa yang dibuat oleh para seniman yang ada di daerah setempat. Bila anda menekuni dan mencermati pekerjaan tersebut anda akan merasakan bahwa apa yang dikerjakan para pekerja seni itu bukan sesuatu yang mudah. Anda akan turut merasa terlibat atau berempati dan mengagumi pekerjaan seni rupa.
Adakah cara yang dapat diupayakan agar anda dapat melakukan apresiasi karya seni dengan lebih bermutu? Ada. Selain banyak melihat, membaca, mendengarkan atau membiasakan menghayati karya seni, anda dapat menggunakan apa yang disebut dengan pendekatan dan pentahapan apresiasi. 
Sumber : http://ohanhandiyanto.blogspot.com/2012/12/apresiasi-seni-rupa.html
Langkah-langkah Apresiasi
Dalam menganalisis dan menanggapi karya seni rupa secara garis besar ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan menggunakan ukuran subyektif, artinya menilai bagus tidaknya berdasarkan pertimbangan sendiri, misalnya karya ini sangat bagus atau indah karena kita memandang benda seni itu amat menyenangkan. Penilaian dengan ukuran objektif artinya, menilai bagus tidaknya karya seni atas dasar ukuran kenyataan dan objek (karya seni rupa) itu sendiri. Bila karyanya memiliki ukuran secara objektif bagus, maka kita katakan bagus. Demikian juga sebaliknya. Setiap karya seni tentunya memiliki ciri khas, yang berbeda satu sama lain.
Mengungkapkan karakteristik karya seni rupa dua dimensi tentu berbeda dengan karya seni rupa yang tiga dimensi. Karakteristik karya seni dua dimensi terilihat dari (1) segi bentuk atau wujudnya; (2) teknik yang digunakan dan (3) fungsi serta maknanya. Ketiga bagian itu saling berhubungan. Bentuk karya terwujud karena teknik dan proses pembuatan. Bentuk juga berkaitan dengan kegunaan atau fungsi. Demikian bentuk berkait dengan makna. Untuk itu usaha mengapresiasi karya seni rupa Nusantara yang ada di daerah anda akan memperhatikan ketiga ukuran tersebut.
Coba perhatikan dua karya seni rupa di daerah anda (sebuah gambar ilustrasi atau dua dimensi dan sebuah karya patung atau tiga dimensi). Perhatikan dari segi bentuk-nya, proses pembuatanya, terutama teknik pengrjaannya. Apakah ada perbedaan? Membuat gambar ilustrasi dengan menggunakan pensil atau ballpoint di atas kertas. Sedangkan membuat patung (kayu atau bahan lainnya) tidak menggunakan pensil tapi peralatan cukilan atau pahatan. Perkirakan juga kesulitan dalam pembuatannya, waktu yang digunakan untuk membuat dan hal-hal lain yang berhubungan dengm teknik pembuatan. Nyatakan tanggapan tersebut sesuai dengan penilaian subyektif dan objektif.
Menganalisis dan menanggapi karya seni rupa tiga dimensi akan berbeda dengan karya seni rupa yang dua dimensi. Karya tiga dimensi bisa jadi lebih menarik, karena pada karya tiga dimensi bendanya lebih nyata. Dari segi gagasan tentu akan beragam. Dari segi bahan juga bermacam-macam, bahkan segi teknikya terlihat berbeda. Biasanya dalam pengerjaan karya tiga dimensi lebih lama dibandingkan dengan karya dua dimensi.
Karena di lingkungan kita (daerah setempat) karya seni rupa dua dumensi dan tiga dimensi bermacam-macam, maka tentu saja gagasan,  bahan atau bentuk dan tekniknya bermacam-macam pula. Pada masing-masing karya akan memiliki arti yang berbeda. Sebenarnya upaya menganalisis dan menanggapi masing-masing karya seni rupa yang ada di lingkungan anda sendiri dimaksudkan agar anda menjadi penilai atau apresiator yang baik. Dengan mengetahui keberagaman bentuk, teknik dan funginya, anda menghargai apa yang dibuat oleh para seniman yang ada di daerah setempat. Bila anda menekuni dan mencermati pekerjaan tersebut anda akan merasakan bahwa apa yang dikerjakan para pekerja seni itu bukan sesuatu yang mudah. Anda akan turut merasa terlibat atau berempati dan mengagumi pekerjaan seni rupa.
Adakah cara yang dapat diupayakan agar anda dapat melakukan apresiasi karya seni dengan lebih bermutu? Ada. Selain banyak melihat, membaca, mendengarkan atau membiasakan menghayati karya seni, anda dapat menggunakan apa yang disebut dengan pendekatan dan pentahapan apresiasi. 
Sumber : http://ohanhandiyanto.blogspot.com/2012/12/apresiasi-seni-rupa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar